Manusia dan Kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Manusia di alam dunia ini sangat unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada 2 pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1.Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu :
a.Jasad, badan kasar manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b.Hayat, mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c.Ruh, bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesabaran tentang diri sendiri.
2.Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a.Id, struktur kepribadian yang paling primitive dan yang paling tidak tampak.
b.Ego, bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut dengan kepribadian “eksekutif”.
c.Superego, struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun.
Pengertian Kebudayaan menyangkut bermacam-macam definisi yang telah dipikirkan oleh sarjana-sarjana bidang sosial budaya diseluruh dunia. Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Haerkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Pengertian kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tak ada batasnya. Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sanskerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu.
Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti peralatan-peralatan kerja atau teknologi, maupun yang non material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.
7 Unsur Kebudayaan Universal, yaitu :
1.Sistem Religi (Sistem Kebudayaan),
2.Sistem Organisasi Kemasyarakatan,
3.Sistem Pengetahuan,
4.Sistem Mata Pencaharian Hidup dan sistem-sistem ekonomi,
5.Sistem teknologi dan Peralatan,
6.Bahasa, dan
7.Kesenian.
Menurut Dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu :
1.Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia,
2.Kompleks aktivitas, dan
3.Wujud sebagai benda.
Secara Universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.Hakekat Hidup Manusia (HM),
2.Hakekat Karya manusia (KM),
3.Hakekat Waktu Manusia (WM),
4.Hakekat Alam Manusia (MA), dan
5.Hakekat Hubungan manusia (MN).
Ada 2 pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1.Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu :
a.Jasad, badan kasar manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b.Hayat, mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c.Ruh, bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesabaran tentang diri sendiri.
2.Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a.Id, struktur kepribadian yang paling primitive dan yang paling tidak tampak.
b.Ego, bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut dengan kepribadian “eksekutif”.
c.Superego, struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun.
Pengertian Kebudayaan menyangkut bermacam-macam definisi yang telah dipikirkan oleh sarjana-sarjana bidang sosial budaya diseluruh dunia. Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Haerkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Pengertian kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tak ada batasnya. Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sanskerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu.
Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti peralatan-peralatan kerja atau teknologi, maupun yang non material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.
7 Unsur Kebudayaan Universal, yaitu :
1.Sistem Religi (Sistem Kebudayaan),
2.Sistem Organisasi Kemasyarakatan,
3.Sistem Pengetahuan,
4.Sistem Mata Pencaharian Hidup dan sistem-sistem ekonomi,
5.Sistem teknologi dan Peralatan,
6.Bahasa, dan
7.Kesenian.
Menurut Dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu :
1.Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia,
2.Kompleks aktivitas, dan
3.Wujud sebagai benda.
Secara Universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.Hakekat Hidup Manusia (HM),
2.Hakekat Karya manusia (KM),
3.Hakekat Waktu Manusia (WM),
4.Hakekat Alam Manusia (MA), dan
5.Hakekat Hubungan manusia (MN).