1.
Kemiskinan
Penyebab
Kemiskinan :
·
SDM
Rendah : kemampuan produksi juga rendah
·
Pendidikan
·
Sempitnya
lapangan pekerjaan
·
Pendapatan
rendah
·
Biaya
hidup tinggi
Teori Rostow “Teori Pembangunan”
SDM Rendah –
Produktivitas Rendah – Pendapatan Rendah (Penghasilan
hanya digunakan untuk konsumsi sehingga tidak ada uang lebih untuk ditabung)
– Tabungan Rendah (karena tidak ada tabungan jadi tidak
memungkinkan untuk investasi) – Investasi
Rendah.
·
Sarana
dan Prasarana juga penyebab kemiskinan :
-
Sekolah
hanya ada di Provinsi
-
Rumah
Sakit hanya ada di kota-kota besar seperti Jakarta. Puskesmas di tingkat
Kecamatan bukan di setiap Desa.
·
Sistem
Moneter yang belum canggih (masih sangat kacau).
2.
Kependudukan
3.
Pengangguran (masalah paling
besar)
4.
Inflasi : kondisi dimana kecenderungan
harga-harga naik.
5.
Kegagalan Pasar
6.
Pemerataan, dengan tujuan :
-
Efisiensi
-
Pertumbuhan
Ekonomi
-
Stabilitas
Ekonomi
-
Pemerataan
Masalah Ekonomi (dari sumber lain)
Teori-teori
mulai muncul untuk mencoba mengidentifikasi maslah ekonomi apakah yang
sebenarnya yang dihadapi manusia di muka bumi ini. Secara umum ada dua buah
teori umum yang mencoba untuk menjelaskan permasalahan yang ada dalam ekonomi,
yaitu pokok masalah ekonomi secara klasik dan modern.
1)
Pokok Masalah Ekonomi Klasik
Pokok
maslaah ekonomi klaskik merupakan bahasan teori ekonomi klasik. Teori ini
berdasarkan pemikiran Adam smith, David Ricardo, dan Jhon Stuart Mill yang
mendominasi pemikiran ekonomi sampai tahun 1870-an. Teori ekonomi klasik
melihat pentingnya masalah ekonomi
sebagai kesatuan dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi untuk
kesejahteraan (kemakmuran), dalam hal ini amat menekankan kekuatan pasar
sehingga menolak campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
2)
Pokok Masalah Ekonomi Modern
Pokok
permaslaaan ekonomi modern terangkum dalam dua kata kunci, kelangkaan dan
pilihan. Yang pertama menjadi penyebab yang kedua sehingga muncul empat
pertanyaan mendasar tentang what, how, who, dan for whom tersebut. Walaupun
setiap masyarakat menghadapi pertanyaan yang sama, namun cara mengatasinya
berbeda. Perbedaan cara ini lah yang melahirkan sejumlah sistem ekonomi.
Penyebab dari Masalah Ekonomi :
1.
KEMISKINAN
Yang
dimaksud kemiskinan disini adalah ketidak mampuan dari seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Atau ketidak mampuan dari pekerjaan yang telah dimiliki
untuk menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seseorang.
2.
PENGANGGURAN
Ini
merupakan masalah klasik yang belum juga terselesaikan secara tuntas. Dari
tahun ke tahun jumlah pengangguran di Indoensia semakin bertambah. Upaya
pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja belum bisa menyelesaikan masalah ini.
3.
EKONOMI
BIAYA TINGGI
Ini
juga merupakan masalah klasik di dunia industri. Ada banyak hal yang
menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Diantaranya adalah pungutan liar /
pungli yang tidak hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi namun tidak jarang
dilakukan secara terbuka.
4.
REGULASI
EKONOMI
Beberapa
kali pemerintah mengeluarkan keputusan mengenai regulasi ekonomi yang dianggap
tidak tepat bagi kondisi perekonomian Indonesia. Contohnya adalah keputusan
pemerintah untuk masuk dalam anggota CAFTA yang sekarang ini mengakibatkan
membanjirnya produk China di Indonesia sehingga membuat produk lokal kepayahan
di pasar sendiri.
5.
KELANGKAAN
BAHAN POKOK
Operasi
pasar yang sering dilakukan pemerintah disaat harga bahan pokok mulai beranjak
naik bisa dipastikan tidak membantu menyelesaikan masalah ini. Kelangkaan bahan
pokok memang merupakan masalah yang sangat sering terjadi di wilayah luar jawa
karena alasan teknis seperti transportasi. Namun menjelang puasa, lebaran, dan
natal bisa dipastikan wilayah jawa juga mengalami masalah yang sama.
6.
TINGGINYA
SUKU BUNGA PERBANKAN
Suku
bunga merupakan salah satu indikator sehat / tidaknya kondisi perekonomian
Indonesia. Suku bunga yang terlalu tinggi ataupun yang terlalu rendah akan
sangat mempengaruhi perekonomian.
7.
TINGGINYA
NILAI INFLASI
Nilai
inflasi akan sangat berpengaruh bagi kondisi perekonomian suatu negara,
termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri nilai inflasi tergolong tinggi
sehingga banyak masalah ekonomi susulan yang terjadi karena inflasi ini. Selain
itu, inflasi di Indonesia sangat 'sensitif' mudah sekali naik. Misalnya
walaupun hanya dipengaruhi oleh tingginya harga cabai rawit beberapa
waktu yang lalu.
Sumber :
http://ghendri85.wordpress.com/ekonomi-2/permasalahan-ekonomi/